Kemacetan di Ibukota
Kemacetan
di Ibukota Jakarta merupakan hal yang sudah biasa, salah satu faktor utama
adalah semakin pesatnya kendaraan pribadi baik roda dua, roda empat atau lebih
yang dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Hal tersebut di sebabkan
akibat tidak mampunya pemerintah dalam menyediakan transportasi umum untuk di
nikmati masyarakatnya dengan baik.
Keadaan
seperti itulah yang menjadikan jalan-jalan di Ibukota jakarta semakin padat dan
terjadi kemacetan dimana-mana. Khususnya pada hari kerja, kemacetan jalanan di ibukota
Jakarta sangat lah menghabiskan waktu kita. Dan juga menimbulkan berbagai
kerugian baik dari segi materi ataupun non materi.
Ditengah
kondisi perekonomian global yang tidak stabil dan harga minyak yang terus
melambung seperti ini tentunya bukan merupakan sesuatu yang baik. Hal merupakan
sesuatu yang merugikan bagi masyarakat maupun pemerintah yang harus menanggung
sekian banyaknya subsidi bahan bakar minyak bagi rakyatnya.
Untuk
itu dibutuhkan solusi yang mutakhir dari pemerintah sebagai pelayan masyarakat
untuk mengatasai masalah ini yang dari tahun ke tahun belum dapat menemukan
titik terang.
Ketersediaan
transportasi umum yang layak dan memadai di ibukota Jakarta amat lah
memprihatinkan, indikasi yang menandakan ke prihatinan tersebut dapat kita
lihat pada kondisi kendaraan transportasi umum yang bisa dikatakan tidak layak
beroperasi dan tidak aman serta nyamannya bertransportasi umum di Jakarta.
Berbicara
transportasi umum, terdapat berbagai macam tarnsportasi yang dapat kita
pergunakan di Ibukota. Mulai dari Angkutan Umum (Angkot), Bis Kota, TransJakarta
Busway, hingga Kereta Rel Listrik (KRL).
Berikut
adalah Beberapa Angkutan Umum yang populer di Ibukota.
Kereta
rel listrik atau yang lebih dikenal dengan KRL. Memiliki 2 jenis yang berbeda,
yaitu Ekonomi dan Commuter Line (AC). Merupakan sarana transportasi utama
kalangan komuter ibukota yang datang dari segala penjuru kawasan Jabodetabek. Transportasi ini merupakan
transportasi angkutan umum yang paling banyak di pilih untuk menuju ke tempat
kerja atau ke tempat lainnya. Karena dengan adanya Kereta Rel Listrik, dapat
menghemat waktu perjalanan anda.
Tarif
Kereta pun beragam. Untuk Kereta Ekonomi dimulai dari Rp. 1.000 – Rp. 2.000
(Sesuai jarak) Namun biaya yang dikeluarkan untuk Commuter Line sangatlah
berbanding terbalik dengan Ekonomi, yakni sebesar Rp. 8.000 – Rp. 9.000.
Selain
itu ada TransJakarta Busway yang memiliki rute yang cukup luas. Berada di jalur
khusus yang memungkinkan transjakarta mampu menembus kemacetan ibukota tanpa
berusah payah dan berlama-lama berkutat pada kemacetan ibukota. Selain itu memiliki
feeder-feeder busway yang terintegrasi dengan transjakarta yang memudahkan
pengguna moda transportasi ini berpindah bus untuk mencapai tujuannya.
Dengan
tarif Rp. 3.500 anda dapat berkeliling di seluruh rute Busway ini. Hemat bukan?
Namun
yang sangat disayangkan, jumlah armada transjakarta yang belum mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat ibukota menjadikan nilai minus dari transjakarta ini.
Terkadang masyarakat harus menunggu lama di halte untuk menunggu bus yang datang.
Selain
itu jalur khusus yang dipergunakan oleh transjakarta mengambil sebagian median
jalan yang sudah ada, sehingga volume dari jalan raya tersebut semakin berkurang
bagi kendaraan lainnya di ibukota. Dan terkadang jalur transjakarta pun dilalui
oleh kendaraan-kendaraan lain yang tidak sabar dengan kemacetan ibukota.
Tidak
hanya itu terdapat beberapa kasus pelecehan seksual di bus transjakarta
mencoreng kesan kenyamanan pada moda transportasi umum ini. Sehingga hal ini
yang menimbulkan kebijakan dari pemerintah daerah dan operator transjakarta
untuk mengatur bahwa yang berhak naik dibagian depan bus adalah perempuan dan
dibelakang adalah laki-laki.
Dan
baru-baru ini Jakarta akan memiliki MRT Jakarta (Mass rapid Transit Jakarta)
atau subway. Proyek ini sudah mulai digarap dan dijadwalkan akan selesai pada
tahun 2016 mendatang. Dengan rute dari Lebak Bulus hingga Bunderan HI. Diharapkan
dengan hadirnya MRT di Jakarta akan dapat mengurai kepadatan jalanan di ibukota
di masa mendatang.
Dapat
disimpulkan bahwa fasilitas transportasi umum yang layak, aman, murah dan
nyaman adalah impian dari seluruh masyarakat kota Jakarta. Untuk itu dibutuhkan
peran penting dari pemerintah dengan melakukan pembenahan sistem transportasi di DKI
Jakarta yang layak pakai dan menjadi dambaan bagi seluruh
masyarakat. Namun tak kalah pentinnya juga, kita sebagai masyarakat agar
menjaga dan memelihara fasilitas itu sendiri agar dapat berguna dimasa
mendatang.
Sumber
http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/03/transportasi-umum-ibukota/
0 comments:
Posting Komentar