Agama dan Masyarakat

23.52.00 Viranisa Amalia 0 Comments

X. Agama dan Masyarakat

1. Fungsi Agama

Ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari dalam mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek itu merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan sejauh mana fungsi lembaga agama memelihara sistem, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan adalah suatu sistem, atau sejauh mana agama dapat mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya.

Pertanyaan tersebut timbul karena sejak dulu hingga sekarang, agama masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.

Manusia yang berbudaya, menganut berbagai nilai, gagasan, dan orientasi yang terpola mempengaruhi perilaku, bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi di mana peranan dipaksa oleh sanksi positif dan negatif serta penolakan penampilan, tapi yang bertindak, berpikir dan merasa adalah individu itu sendiri.

Teori fungsionalisme melihat agama sebagai penyebab sosial agama terbentuknya lapisan sosial, perasaan agama, sampai konflik sosial. Agama dipandang sebagai lembaga sosial yang menjawab kebutuhan dasar yang dapat dipenuhi oleh nilai-nilai duniawi, tapi tidak menguntik hakikat apa yang ada di luar atau referensi transdental.

Fungsi dari Agama adalah sebagai berikut :

· Karena agama merupakan sumber moral,

· Karena agama merupakan petunjuk kebenaran,

· Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.,

· Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.

2. Pelembagaan Agama

Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi suatu kaum yang menganut agama.

Salah satu lembaga agama adalah MUI.

MUI singkatan dari Majelis Ulama Indonesia,yang menghimpun para ulama indonesia untuk menyatukan gerak langkah islam di Indonesia, MUI yang melembagai atau membimbing suatu agama khususnya agama islam.

Dengan kata lain pelembagaan agama adalah wadah untuk menampung aspirasi-aspirasi di setiap masing-masing agama. ketika ada selisih paham yang tidak sependapat dengan agama yang bersangkutan, maka masalah tersebut di bawa ke pelembagaan agama, untuk di tindak lanjuti.dengan memusyawarahkan masalah tersebut dan di ambil keputusan bersama dan di sepakati bersama pula.

3. Agama, Konflik dan Masyarakat

Di beberapa wilayah, integritas masyarakat masih tertata dengan kokoh. Kerjasama dan toleransi antar agama terjalin dengan baik, didasarkan kepada rasa solidaritas, persaudaraan, kemanusiaan, kekeluargaan dan kebangsaan. Namun banyak konflik yang terjadi di masyarakat Indonesia disebabkan oleh pertikaian karena agama. Contohnya tekanan terhadap kaum minoritas (kelompok agama tertentu yang dianggap sesat, seperti Ahmadiyah) memicu tindakan kekerasan yang bahkan dianggap melanggar Hak Asasi Manusia. Selain itu, tindakan kekerasan juga terjadi kepada perempuan, dengan menempatkan tubuh perempuan sebagai objek yang dianggap dapat merusak moral masyarakat. Kemudian juga terjadi kasus-kasus perusakan tempat ibadah atau demonstrasi menentang didirikannya sebuah rumah ibadah di beberapa tempat di Indonesia, yang mana tempat itu lebih didominasi oleh kelompok agama tertentu sehingga kelompok agama minoritas tidak mendapatkan hak.

Faktor- faktor Konflik Sosial Ditinjau dari Aspek Agama

· Adanya Klaim Kebenaran (Truth Claim).

Setiap agama punya kebenaran. Keyakinan tentang yang benar itu didasarkan pada Tuhan sebagai satu- satunya sumber kebenaran.

· Adanya Pengkaburan Persepsi antar Wilayah Agama dan Suku.

Mayoritas rakyat Indonesia lebih mensejajarkan persoalan agama dengan suku dan ras. Pemahaman yang kabur ini bisa menimbulkan kerawanan atau kepekaan yang sangat tinggi, sehingga muncul benih-benih sektarianisme

· Adanya Doktrin Jihad dan Kurangnya Sikap Toleran dalam Kehidupan Beragama.

Seorang agamawan sering kali mencela sikap sempit dan tidak toleran pada orang lain yang ingin menganiayanya, pada hal disisi lain mereka sendiri mempertahankan hak dengan cara memaksa dan menyerang orang yang mereka anggap menyimpang. Bahkan, mereka menganggap membunuh orang yang menyimpang itu sebagai kewajiban (Jihad).

Sumber :

http://vncyssie.wordpress.com/2010/11/24/agama-dan-masyarakat/

http://herisantoso89.blogspot.com/2010/10/agama-konflik-dan-masyarakat.html

http://taadeers.blogspot.com/2011/01/artikel-agama-konflik-dan-masyarakat.html

0 comments:

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

23.49.00 Viranisa Amalia 0 Comments

VIIII. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Yaitu, Sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

4 Hal Sikap yang Ilmiah, yaitu :

· Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.

· Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.

· Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.

· Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

2. Pengertian Teknologi

Sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

Ciri-Ciri Fenomena Teknik Pada Masyarakat, yaitu :

· Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.

· Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.

· Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.

3. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai

Ilmu Pengetahuan , yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

Teknologi , yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

Nilai , yaitu sesuatu yang memiliki harga, menunjukkan kualitas.

4. Kemiskinan

Pengertian Kemiskinan

Yaitu, kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh .

Ciri-Ciri Manusia yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan, yaitu :

· Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.

· Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.

· Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.

· Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.

· Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan.

Fungsi Kemiskinan, yaitu :

· Kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah.

· Kemiskinan memperpanjang nilai guna barang atau jasa.

· Kemiskinan mensubsidi sebagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.

· Memperteguh status sosial orang kaya, karena bermanfaat untuk menjadi tumbal pebangunan.

Sumber :

http://chacaatmika.blogspot.com/2011/09/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html

0 comments: